Sabtu, 27 Agustus 2011

Hakekat Masalah
Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, umat manusia semakin terbuai oleh teknologi, mereka di manjakan dengan fasilitas teknologi dan berbagai produk teknologi yang membuat mereka lupa akan kebesaran Sang Khalik.

Ada dua teori perubahan sosial dan sosiologi. Pertama, proses perubahan yang di mulai pada diri manusia secara individu (perorangan), kemudian di lanjutkan pada perubahan sosial pada level masyarakat dan kemudian diakhiri pada proses perubahan pada level sistem sains dan teknologi. Kedua, proses perubahan sosial yang dimulai dari perubahan sistem sains dan teknologi, kemudian merambat pada perubahan level masyarakat, dan diakhiri perubahan pada level individual.

Al-Qur'an surat At-Tahrim ayat 6 berbunyi sebagai berikut :

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerkjakan apa yang diperintahkan." (QS. At tahrim : 6)

Berdasarkan ayat diatas Islam menganut teori perubahan sosial pertama. Adanya kewajiban memperbaiki kualitas kepribadian di mulai dari dirinya terlebih dahulu, yaitu perintah "Jagalah dirimu" dan kemudian di susul dengan kata "dan keluargamu", menjadi petunjuk bahwa dalam Islam perubahan-perubahan kearah yang positif di mulai dari level individu (diri sendiri) dan kemudian disusul pada masyarakat (teori pertama).

Bila di jabarkan lebih jelas, ayat di atas menggunakan teori perubahan sosial yang perttama, dapat dipahami bahwa perubahan pada diri manusia (secara individual) mencakup keimanan, akhlak, pengetahuan dan perilaku (merupakan factor-faktor yang bisa menyelamatkan manusia dari api neraka). Kemudian perubahan pada level hubungan antara anggota masyarakat berdasarkan faktor-faktor yang telah dimiliki pada level individual tadi.

Setelah terbentuk sistem kemasyarakatan tersebut, barulah perubahan di arahkan pada perubahan sistem sains dan teknologi yang berupa metode-metode untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

teknologiBerbeda dengan Islam, negara-negara Barat menganut pada teori perubahan sosial yang kedua. Di mulai pada perubahan-perubahan (pengembangan) sains dan teknologi, kemudian mengubah sistem kemasyarakatan dengan menyesuaikan pada perubahan yang terjadi dalam bidang sains dan teknologi, dan kemudian diakhiri dengan mengubah sistem perseorangan yang juga menyesuaikan dengan perkembangan sains dan teknologi.

Apa akibat dari pengaruh kedua teori tersebut? Pada teori pertama, perkembangan sains dan teknologi (IPTEK) akan berlangsung dengan cara-cara yang manusiawi, hal ini karena perkembangan IPTEK itu dikendalikan oleh individu dan sistem kemasyarakatan yang sudah memiliki kepribadian, bahkan sains dan teknologi lebih bersifat sebagai sarana.

Sementara pada teori yang kedua, sebagaimana dianut Negara Barat, karena titik awal perubahan dimuali dari perkembangan IPTEK, sedangkan perubahan pada level masyarakat dan level individual menyusul kemudian dengan menyesuaikan pada perkembangan IPTEK, maka IPTEK-lah yang mengendalikan manusia. Disinilah, kemudian terjadi proses yang mengabaikan nila-nilai kemanusiaan, manusia kehilangan jati dirinya, dan manusia asing dengan dirinya sendiri. Inilah yang menimpa negara-negara industri modern, bahkan ironisnya keterasingan sudah merambah pada negara timur bahkan Indonesia.

Sekarang kita lupakan masalah di atas sejenak, mari kita kembali pada masalah yang kita bahas. Ketika mereka mengambil buah hasil karya para ilmuan-ilmuan dan mereka sangat menikmatinya, Namun ketika mereka ditanya "Dari kalangan mana saja ilmuan yang pertama kali melakukan penelitian masalah ilmu pengetahuan dan teknologi?,dan dasar apa yang para ilmuan gunakan ketika melakukan penelitian?"

Fakta membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka tidak banyak mengetahui awal perkembangan ilmu pengetahuan dan dasar yang di gunakan oleh para peneliti. Mereka kebanyakan menjawab bahwa para ilmuan yang meneliti pada waktu itu adalah kebanyakan dilakukan oleh kalangan para ilmuan Eropa dan dasar yang digunakannya, kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya. Sungguh ini sangat ironis,mengapa bisa demikian?untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita bahas bersama.

Perlu diketahui sekitar abad ke-7 Islam mengalami kejayaan atau merupakan masa keemasan Islam. Pada saat itu muncul ilmuan-ilmuan Islam yang berperan banyak bagi kemajuan ilmu pengetahuan di dunia ini. Dengan hanya bermodal Al-Qur'an mereka dengan teliti menterjemahkan maksud dari ayat-ayat tersebut. Dari ayat-ayat Al-Qur'an inilah mereka para ilmuan Islam menggambarkan tentang maksud ayat-ayat Al-Qur'an tersebut.

Islam merupakan agama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan di muka bumi. Ini tidak terlepas dari sumber agama Islam itu sendiri yaitu Al-Qur'an.

Al-Qur'an melalui ayat-ayatnya telah berepengaruh besar bagi perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi yang ada di bumi ini. Kekayaan yang terkandung dalam Al-Qur'an ini telah mendorong penemuan-penemuan ilmiah di dunia Islam pada abad ke7 hingga abad ke14 masehi yang memberi sumbangan terhadap perkembangan ilmu di Eropa.

Al-Qur'an mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan dan wahyu adalah bagaikan dua sisi mata uang yang tidak akan terpisahkan. Keduanya merupakan aspek kebenaran yang sama. Terbukti wahyu yang Allah turunkan kepeda Nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk menuntut ilmu dan pentingnya arti belajar dalam kehidupan umat manusia. Khususnya Islam. (QS Al-Alaq : 1-5).

Al-Qur'an mengajarkan bahwa kemajuan keberagaman ilmu pengetahuan dan teknologi dicapai dengan perantaraan belajar. Al-Qur,an sangat menekankan pentingnya proses belajar. Bahkan kenyataannya, seluruh filosofi Al-Qur'an didasarkan pada pembelajaran yang pada gilirannya akan mengangkat derajat manusia.

Tanpa pengetahuan manusia tidak dapat mengenal Tuhan dan rahasia kekuasaan-Nya, Firman Allah dalam surat Al-‘Alaq jelas menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki agar manusia mengenal-Nya melalui manifestasi dan keajaiban-Nya dalam alam semesta ini. Kemudian ia diajari rahasia nama-nama yang terdapat dalam ciptaan Tuhannya, sedangkan mahluk ciptaan-Nya yang lain disuruh tunduk dan bekerja dalam segala hal yang ia inginkan

Pada saat yang bersamaan jika kita menimba ilmu pengetahuan tanpa di barengi dengan do'a maka yang akan di rasakan adalah ketidaksempurnaan dalam belajarnya. Di tegaskan pula menurut Al-Qur'an hanya orang yang berilmu, akan dapat derajat yang tinggi karena mereka akan mengetahui betapa besarnya mukjizat yang allah berikan kepada uamat-Nya. Di dalam Al-Qur'an di jelaskan pula bahwa seluruh yang ada di alam semesta di penuhi dengan tanda-tanda kekuassaan-Nya yang di sadari hanya orang yang berilmu saja.

Lihat gambar ukuran penuhManusia sebagai insan yang berpotensi untuk mengetahui dan menguasai ilmu pengetahuan dan Allah-lah yang mengajari tentang apa yang tidak manusia ketahui.

"dan Allah mengajarkan pada manusia apa yang tidak diketahuianya."

Dalam mendorong umat Islam untuk bekerja sungguh-sungguh dalam pencarian ilmu harus terus di sosialisasikan karena masa mendatang akan lebih berkembang.

Pada waktu bersamaan Allah memperingatkan kepada manusia bahwa dalam bekerja karas untuk memperjuangkan kehidupan seharusnya tidak melupakan tujuan dari penciptaannya adalah ketika mengambil manfaat alam semesta ini untuk memenuhi kebutuhannya tidak melupakan satu hal. Ia wajib ingat bahwa hidup itu sementara ia jangan sampai larut oleh kekayaan dunia fana ini.


Kitabuallah mengatakan bahwa pengetahuan dan pengajaran yang sejati hanya dapat diperoleh melalui utusan Allah:

Kemudian Kami jadikan kamu berada diatas semua syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan jangnlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk rohmat bagi kaum yang meyakini.(QS Al-Jaksiyah:18-20).

Orang-orang yang beriman itu berkata : " Hai kaumku, ikutlah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka? (Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak ku ketahui padahal aku menyeru kamu( beriman) kepada yang mha perkasa lagi maha pengampun?". (QS Al-Mukmin : 38,41-42). (www.Google.com)

Ayat-ayat di atas dengan sangat jelas bahwa ilmu pengetahuan yang benar adalah datang dari para utusan-Nya. Sumber-sumber yang datang dari selain Allah SWT hanyalah dugaan belaka dan tidak ada manfaatnya bagi alam semesta. Al-Qur'an menjelaskan (QS Yunus:36).

Melalui ayatnya, Al-Qur'an memberi dorongan kepada para ilmuan-ilmuan untuk melakukan beragam macam penelitian dalam pendidikan. Banyak sekali ilmu-ilmu yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang manfaat dari ilmu tersebut bisa kita rasakan sampai saat ini seperti ilmu Astronomi yang manfaatnya adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan-keadaan tentang planet atau benda luar angkasa yang mana gunanya untuk membantu kegiatan perhitungan tentang luar angkasa, matematika gunanya untuk menghitung yang aplikasinya banyak digunakan untuk menjaga keseimbangan suatu benda, kedokteran : bukti teknologi, adanya alat-alat yang digunakan untuk operasi, dan sebagainya yang hikmah mempelajari ilmu-ilmu tersebut adalah untuk mengetahui betapa besarnya Allah SWT menciptakan alam semesta raya ini, berikut dijelaskan sebagian ilmu tersebut :

1. Astronomi
Astronomi adalah ilmu penegtahuan yang berkaitan dengan gerakan penyebaran dan karakteristik benda-benda langit.

Pendapat lain, ilmu astronomi adalah ilmu yang membahas kemajemukan langit dan bumi.

Semua yang berhubungan dengan alam semsta ini banyak sekali di jelaskan dalam Al-Qur'an yang mengacu pada suatu kesan keharmonisan dan kesetimbangan yang sangat menakjubkan diantara gerakan benda-benda langit. Itu menunjukkan bahwa mereka sedemikian taatnya kepada Sang Pengatur alam jagat raya ini. Semuanya diatur dan di kendalikan oleh Allah SWT sehingga keteraturan dan keseimbangan yang ditunjukkan oleh alam jagat raya ini menjadi tanda akan kebesaran Allah SWT.

Banyak sekali ayat-ayat alqur'an yang memberikan gambaran tentang banyaknya jumlah langit dan bumi. Al-qur'an menuntun manusia untuk memperhatikan langit :

"Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada diatas mereka? Bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit-langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?" (QS Qaf : 6).

Pengaturan dan pengendalian benda-benda langit itu sedemikian menakjubkan. Al-qur'an menjelaskan keteraturan dan keseimbangan yang mengagumkan ini dengan firman berikut :

"Katakanlah: "Siapa Yang Empunya langit yang tujuh dan Ynag Empunya ‘Arasy yang besar?" mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah,"Katakanlah: "maka apakah kamu tidak bertakwa? Katakanlah: "Siapa yang ditangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?"(QS Al-Mu'minun : 86-88).

Tujuan gerakan matahari dan bulan di gambarkan sebagai berikut :

"Dia menyingsikan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan )matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mengetahui." (QS AL-Anam:96).

Adapun hikmah di balik pergerakan bintang-bintang, di jelaskan Allah di dalam firman -Nya:

"Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya pentunjuk dalam ke gelapan di darat dan di laut sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) pada orang-orang yang kami ketahui"

Kemudian Al-Qur'an menagrahkan perhatian manusia pada keteraturan, disiplin, ketat, dan gerakan-gerakan yang menakjubkan.

Ayat-ayat Al-Qur'an itu sungguh mendorong pengembangan penelitian ilmih dan study tentang astronomi untuk mengungkap banyak lagi informasi tentang ciptaan Allah Yang Maha Esa tentang karakteristik dan perilaku benda-benda langit, sifat, dan pengaruh gerakannya terhadap fenomena alam. Semakin kita berfikir tantang tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar di langit dan di bumi,semakin dekatlah kita kepada Sang Pencipta alam semesta

2. Matematika

Sebagaimana sumber ilmu pengetahuan lainnya dalam Islam, konsep kajian kajian matematika adalah tauhid, yaitu keesaan Allah.

Bilangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kajian matematika pada masa permulaan sejarah Islam. Dimensi kualitatif dan sepiritual dari angka-angka segera mengislamisasikan konsep bilangan ala pitagoras menjadi sebuah bentuk yang sering di sebut sebagai "Pitagoras Ibrahimi "yang amat tersohor. Ini adalah sebuah paham bahwa peranan angka-angka dan bilangan sangat menonjol karena di sinari oleh pesan dari Yang Maha Esa.

Jalaslah bahwa mempelajari bilangan-bilangan dan angka-angka memperoleh dorongan kuat dari Al-Qur'an sehingga membuka cakrawala belajar baru dalam bidang matematika. Kebodohan manusia di ganti dengan ilmu pengetahuan, kemiskinan di ganti dengan kekayaan.

Berkat study Al-Qur'an kaum muslimin mencapai keberhasilan besar dalam ilmu pengetahuan tentang angka-angka dan bilangan dan kemudian berlanjut pada ilmu hitung. Al-Qur'an menyebutkan angka-angka dalam berbagai konteks, misalnya

"Maka kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, kemudian Kami bangunkan mereka, agar kami mengetahui manakah di antara golongan itu yang lebih tepat dalam menghituing dalam beberap lamanya mereka tinggal (dalam gua)." (QS- Al-kahfi:11-12).

"Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal dibumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi), melainkan sebentar saja, jika kamu sunggu-sungguh mengetahui." (QS Al-Mu'minun:112-114). (www.google.com)

Masih banyak lagi ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang telah memberikan bahan pemikiran dan dimensi kepada para ahli matematika agar mereka lebih dalam lagi memasuki dunia angka dan bilangan dan menemukan metode dan teknik baru dalam mencari jawaban yang tepat terhadap masalah yang diajukan.

Al-Qur'an memang benar-benar memberikan dorongan kepada para ilmuan Islam untuk melakukan penelitian dalam bidang matematika yang pada gilirannya memungkinkan para ilmuan muslim menemukan teknik-teknik baru dalam bidang ini.

3. Kedokteran
Kemajuan di bidang kedokteran juga dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli kedokteran di masa yang lalu dengan merujuk pada sumber ilmu didunia yaitu Al-Qur'an. Prinsip yang ada dalam Al-Qur'an dengan mengutamakan keseimbangan dan keselarasan hidup manusia, ini merupakan sumber inspirasi terbesar dalam pengembangan semua disiplin ilmu pengetahuan dalam Islam. Semua aturan syariat Islam yang ada pada Al-Qur'an mengarah pada kehidupan yang sehat dan kebersihan rohani, lingkungan yang bersih yang aman bagi kelancaran hidup manusia itu sendiri

Faktor awal yang mendorong umat Islam mempelajari ilmu kedokteran adalah tubuh manusia itu sendiri.Selanjutnya kajian Al-Qur'an juga mendorong pengkajian terhadap tubuh manusia karena ia mengatakan bahwa tubuh manusia merupakan tanda kebesaran Sang Khalik.

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaaan Allah) bagi orang orang yang yakin." (QS Al-Dzariat : 20).

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan kamu dari tanah kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak." (QS Al-Rum:20).

Dari sinilah bisa di katakan bahwa awal perkembangan ilmu kedokteran adalah berawal dari Al-Quran yang tujuannya tidak lain adalah untuk menunjukkan betapa agungnya Allah Sang Maha Pencipta.

Sebagian ilmu yang dijelaskan di atas adalah merupakan sebagian kecil ilmu yang telah di jelaskan oleh Allah melalui firman-Nya. Masih banyak lagi cabang ilmu yang mungkin tidak bisa penulis jabarkan namun manfaat dari ilmu tersebut bisa kita rasakan sampai sekarang. Ilmu-ilmu yang berkembang saat ini merupakan perkembangan penelitian yang di lakukan oleh pakar ataupun ahli-ahli dalam bidangnya yang berasal dari kalangan Islam yang kemudian di pakai hingga sampai sekarang ini.

Jelas sudah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari orang Islam, pendapat yang mengatakan perkembangan IPTEK dilakukan atau diteliti oleh orang-orang Barat (Eropa) di bantah dengan tegas melalui ayat-ayat Al-Qur'an diatas. Serta para ilmuan ketika melakukan peneltian selalu menggunakan dasar yaitu Al-Qur'an sehingga jelas bahwa antara Islam dengan perkembangan ilmu teknologi sangat berkaitan erat karena sumber Islam itu sendiri yaitu Al-Qur'an. Dengan ini kita dapat menambah pengetahuan kita semua serta menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT bahwa Allah telah menciptakan pedoman hidup bagi manusia yang begitu lengkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar