Sabtu, 27 Agustus 2011

GAMBAR-GAMBAR ISLAMI BERNILAI SEJARAH

GAMBAR-GAMBAR ISLAMI BERNILAI SEJARAH
Subhanallah Jejak Sang Nabi Masih Dapat Kita Ketahui
Semua Info Disini Berasal Dari Sahabat Muslim Di Forum Debat Menjawab Fitnah Kristen
|| Forum Menjawab Fitnah ||
Baju Dan Tongkat Nabi

(View/Download)
Sumber : Sunna.Info

Makam Nabi

(View/Download)
Segel/Stamp Kenabian

(View/Download)



(View/Download)

FOOTPRINT NABI SAW

(View/Download)
Sumber : Usna.Edu
Sandal Nabi SAW

(View/Download)
Sumber : Haqqa Online
Pedang AlMa'thur

(View/Download)
Al-Ma'thur, also known as "Ma'thur al-Fijar" is the sword which was owned by the prophet Muhammad before he received his first revelations in Mecca. It was willed to him by his father. The prophet Muhammad migrated with the sword from Mecca to Medina, and the sword remained with him until it was transferred, along with other war equipment, to Ali b. Abi Talib.

The blade is 99 cm in length. The handle is of gold in the shape of two serpents, and is encrusted with emeralds and turquoise. Near the handle is a Kufic inscription saying: 'Abdallah b. 'Abd al-Muttalib. Today the sword is housed in the Topkapi Museum, Istanbul. Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

Pedang Al-Battar

(View/Download)
The al-Battar sword was taken by the prophet Muhammad as booty from the Banu Qaynaqa. It is called the "sword of the prophets" and is inscribed in Arabic with the names of David, Solomon, Moses, Aaron, Joshua, Zechariah, John, Jesus, and Muhammad. It also has a drawing of King David when cut off the head of Goliath to whom this sword had belonged originally. The sword also features an inscription which has been identified as Nabataean writing.

The blade of the sword is 101 cm in length. It is preserved in the Topkapi Museum, Istanbul. Some report that it is this sword that Jesus will use when he returns to Earth to defeat the anti-Christ Dajjal. Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

Pedang Dzul Faqar

(View/Download)
Dhu al-Faqar is the name of this sword, taken as booty by the prophet Muhammad at the Battle of Badr. It is reported that the prophet Muhammad gave the sword to Ali b. Abi Talib, and that Ali returned from the Battle of Uhud covered with blood from his hands to his shoulders, having Dhu al-Faqar with him. Many sources report that this sword remained with Ali b. Abi Talib and his family, and that the sword had two points, perhaps represented here by the two lines ingraved on the blade.

Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)

Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.

(View/Download)
Foto berikut adalah sisa reruntuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat.

(View/Download)
Reruntuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di rumah Sayyidah Khadijah as.

(View/Download)
Sisa reruntuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.

(View/Download)
Reruntuhan tempat Sayyidah Fatimah as, putri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.

(View/Download)
Reruntuhan mihrab tempat Rasulullah saw biasa melakukan shalat.

(View/Download)
Makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan putranya, Qasim (yang kecil) di sudut.

(View/Download)
Reruntuhan Kediaman Nabi Tersebut Adalah Akibat Penghancuran Oleh Kaum Wahabi-Salafi Dan DiIndonesia Kaum Ini Mulai Marak Dengan Memakai Nama Salafi, Mengatas Namakan Kaum Salaf Namun Banyak Mengingkari Pendapat Imam Madzhab, Bahkan Suka Merubah Kitab-Kitab Ulama Islam Yang Tidak Sesuai Dengan Pemikiran Mereka.

SEJARAH SINGKAT
Menurut sejarah mengapa peninggalan Rasulullah itu dihancurkan, bukan karena takut akan dikeramatkan oleh sebagian orang tetapi ini ada unsur politik bahkan hingga saat ini...semua itu bermula dengan pemberontakan oleh Abdul Aziz ibn Al Saud melakukan pemberontakan tahun 1925 terhadap Syarif Makkah ketika itu: Syarif Hussain. Keturunan Rasulullah lah yang turun temurun memelihara dua tanah haram sebelum wahabi datang dan membunuhi ulama2 ahlussunah di Mekkah, menghancurkan makam para Sahabat dan tempat2 bersejarah Rasulullah saw. Perebutan kekuasaan dilakukan dengan jalan perang, di mana pihak wahabi/Ibnu Saud dibantu langsung oleh orang kafir (Inggris) di antaranya seorang intelijennya yang terkenal bernama Lawrence ([Yahudi?] ada filmnya: Lawrence of Arabia). Jadi sejak awal, pendirian Kerajaan Saudi dibantu oleh orang kafir yang sangat dicurigai bahwa Yahudilah di belakang semua ini karena ketika itu kabinet Inggris sangat dipengaruhi Yahudi. Dalam perang ini banyak terbunuh ulama-ulama ahlussunah terutama keturunan Rasulullah SAW. Memang faham wahabi sangat membenci keturunan Rasulullah SAW karena mereka tahu, salah satu pilar kekuatan umat Islam sebenarnya ada pada keberkatan keturunan Rasulullah SAW. Setelah merebut kekuasaan dan mendirikan kerajaan Saudi, Ibnu Saud dan ulama-ulama wahabi berencana menghancurkan makam Baginda Rasulullah SAW. Usaha ini dihentikan setelah mendapat protes dari seluruh dunia. Dari Indonesia ada dikirim delegasi khusus dari NU yang diketuai KH. Wahab Hasbullah pada tahun 1927. . Delegasi ini mengancam pemerintah Saudi agar menghentikan usahanya tersebut, kalau tidak NU akan memobilisasi umat untuk membebaskan Mekkah dan Madinah. Bahkan skrg Wahabi sedang gencar2nya menyebarkan tuduhan Bid'ah terhadap sesama muslim yang sering membaca Shalawat atau mengadakan Maulid Nabi...

Setelah perebutan itu Syarif Hussain terpaksa lari ke Jordan dan diangkat jadi raja di sana. kemudian kerajaan Saudi yg sekarang, adalah suatu kerajaan yang berdiri dengan jalan perebutan kekuasaan dari Syarif Makkah (Syarif Hussain) oleh Ibnu Saud. Penjagaan Haramain sudah beratus tahun dipercayakan pada keturunan Rasulullah SAW. Padahal, faham wahabi sangat mengharamkan perebutan kekuasaan dari pemerintah yang sah. Mereka menerapkan hukuman mati untuk kudeta, tapi kerajaan mereka didirikan dengan cara ini.

Sebelum itu awal abad 19 wahabi dari Nejed, Ibnu Saud sudah berhasil merebut Mekkah, tapi berhasil diusir kembali oleh Jenderal Muhammad Ali dari Mesir.

Beberapa keterangan panjang tentang ini saya dapat bukan dengan baca buku, tapi mendengar langsung dari ulama-ulama sufi Madinah keturunan Rasulullah saw dan diantaranya dari Guru saya di Majelis yg memang mempunyai hubungan dengan ulama2 di Mekkah.

Kerajaan Saudi dan ulama-ulama wahabi di sana hingga saat ini tidak pernah diketahui jelas memusuhi Israel dan Amerika. Malahan, raja-rajanya berteman akrab dengan pemimpin-pemimpin Amerika. Perusahaan-perusahaan minyak di Saudi sebagian besar adalah perusahaan Amerika yang nota bene milik orang Yahudi. Aramco dan lain-lain itu milik Yahudi semuanya. Tokoh-tokoh kerajaan Saudi menyimpan uang rejeki minyaknya ke bank-bank Yahudi di Amerika, Swiss, dll. Tentu saja keuntungan dari perputaran uang ini tidak akan dipakai Yahudi untuk memajukan Islam bukan? Tentu tidak! Malah keuntungannya dipakai untuk menghancurkan Islam. Saudi mengizinkan tanah haram dipakai sebagai pengkalan perang tentara kafir (Sekutu) untuk menghancurkan Iraq yang beragama Islam. Dari sedikit fakta ini mestinya kita curiga. Adakah gerakan wahabi ini murni dari Islam? Ataukah memang ia dibentuk/disuburkan oleh Yahudi untuk menggerogoti Islam dari dalam?

KESIMPULAN :

" Tujuan dihancurkan sejarah peninggalan rasul agar kita tidak pernah mengingat akan sejarah tentang Rasulullah dan keturunannya yg dapat menumbuhkan semangat JIHAD kita dalam membela agama ISLAM, serta hilangnya rasa Cinta kita terhadap Rasulullah, Sebab Apa? karena jika umat ISLAM mengetahui sejarah ini, maka akan menjadi malapetaka untuk Kerajaan ARAB SAUDI sekarang yg mempunyai catatan hitam tentang kerajaannya "

Nb : Bahkan ulama2 Ahlussunah disana sering di-Intai oleh Mutowwe2 yg diutus oleh Raja Arab, dan tidak segan2 ditangkap dan di-bui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar